EVERYDAY STARTS AT THE MIDNIGHT

Wednesday, October 21, 2009

Jiwa khianat

hidup di sebuah parit, melihat dunia melalui rekahan
inikah tempat dimana anonimous bercokol nyata bersemayam
saat ku harus menghadapi sendiri sebuah kematian
katakan padaku ayah; bagaimana mati demi raja negara dan kekuasaan
dimana aku terlalu miskin hati untuk mati demi pendirian
kau tetesan darah ini ayah teralirkan; tuk buktikan hidup adalah kenyataan
penuhi gas zyklon-B destruksikan tendatenda kemurungan
hancur di neraka, tersayat, bersandiwara dan berdarah
balkon ini terlalu sempit tuk mengukur kebenaran universal, ayah
interpretasikan kebenaran untuk kebenaran agar kebenaran
diyakini dengan benar sebenar-benarnya
dan ku lihat dunia di dalam sebuah aula
tidakkah kau mengerti; bagiku damai hanya metafora fiktif
karena kebenaran adalah artikulatif©

disinikah titik dimana pintu keluar garpu bagap terkunci
dan jika aku mundur maka selamanya tubuh muai terkulai
disinikah titik dari kala aku tak pernah mundur takluk menyerah
karena jika aku berbalik arah hanya akan ada nama terpancang di pusara
inikah titik dari kapan aku 'kan lenyap pudar atau bebas tanpa rintang
menjalani pertarungan, aku tahu aku hidup ketika darah melinang
karena ranah dari ku melangkah tidak lagi senyawa

aku adalah khianat bagi crew jiwaku
pesakitan pola genetik diantara nyawa dan jiwa baku
aku terlalu banyak bergerilya tahu tentang khianati diriku;

haruskah aku tunduk pada sabda api pada batu
manunggaling kawula gusti mengusung Anok
tanah ini berbisik perihal suaka pada kekosongan strata
tak ada tuan, tak ada hamba
ada adalah tiada, dan kehampaan bernyawa© (split with Balcony)
fluktuasi jiwaku lah yang membuat golokku meringkik
dan aku sendiri adalah virus, terhujam di matrik
akankah tangisan bumi muak meratapi gaya langkahku dengan batu
karena kepalsuan misteri terjal jalan primordial dan metodologi transaksiku

0 komentar:

Post a Comment