EVERYDAY STARTS AT THE MIDNIGHT

Sunday, August 23, 2009

PEREMPUAN

kita bisa menjual cinta semau kita! kita bisa mengobral sekalipun, semurah yang kita mau, atau menjadi konsumen, subtansi dan isi adalah kooptasi kerdil; hingga berjelaga di pnggir jurang dan mengakhiri diri dengan mengemis;lalu membawa ribuan playlist puisi dari paris, inggris,mesir, solo, bandung hingga yunani, tuk nyalakan redup nyali, yang telah ludes bersembunyi di seonggok kulit kasar dan embel-embel herois. itu mungkin karena kelelakian melebur pada kedok kejantanan ataukah ketakutan. mungkin... selanjutnya laki-laki penggembar postur tubuh yang selalu bikin tegang urat "rindu dan senyum", dan mendasari cinta atas dasar ukuran dada dan lihai pinggul saja,menomorsatukan tampilan fisik yang kelak menjadi santapan belatung kuburan. aku katakan : itu bukanlah cinta!

merevolusi pola obral ala nokia dan Levi Strauss lalu menjamah lubang senggama dan berlindung di belakang pembenaran interpretasi invasi kapitalisme dan pasar bebas; bebas sebebas bebasnya! Bukankah kalau itu memang dosa, itulah dosa termanis? Bukankah kalau itu memang salah, Tere juga bilang kalau itu adalah salah terindah?
sabar lebih bisa menjadi jawaban dan pertanyaan, bertahan dari keganasan filsafat yang bejat. Saksi atas kebrutalan "tanya" yang tak terkendali pada garis batas demarkasi jelaga resistansi diri. atau men"jawab" kembali tawaran belajar sabar dari guru tersabar.

jumlah laki-laki sudah semakin sedikit, itu artinya,saingan dan persaingan makin memperjelas kenyataan! jangan tunda lagi kesetiaan! kalian raup kerugian untuk menyuapi perempuan yang mencari santapan makan malam, masalahnya, kalau mereka tak menyantap pasti akan disantap.adu domba dan bikin laki-laki cemburu atau setidaknya menyesal pernah mengenal mereka. Pakai laki-laki lain untuk mengusir kita dari kehidupan cinta yang terekayasa dalam langkah cengeng kita! bagi cewek, itu cara yang mudah sekali bukan...! buat apa bermimpi tabrakan dengan gadis bertopeng produk-produk pemalsu keindahan di perpustakaan dan mall? buat apa menabur bensin dan tak pernah punya waktu menyalakan korek?

Jangan pusingkan sangka dan bingungkan kesan baik n tenaga hanya untuk memahami Hittler dan Sekutu! Hidup dan dunia lebih dari sekedar untuk dimengerti. Dunia kita, ya, dunia kita bukan dunia yang mesti mengabaikan bingung dan bukan juga dunia yang mengedepankan pengertian; dan satu lagi, Cinta itu bukan bagian terpenting yang mesti dipentingkan sedemikian penting.

perjalanan moleh - aug 22, 09 - bengi
===============================
condro (konco sak kontraan) n' ayas
"mari markir adapes rotom (baca : speda motor), lg nunggu bis nyang SBY"
ndro (nyeletuq) : enthe'-enthei' wong lanang
ayas (lg nyumet rokok) : huh, sopo dro? ko ngerti!
ndro : yo... ... konco kuliahku mbiyen, tas buyar ngojob karo bolone awa'e ndewe
ayas : koen korban slanjutnya ndro, ati ati ae!
ndro : gpopo sing penting senyumannya tidak menipiskan dompetku! enak tho!
ayas n ndro : wkwkwkwkwkwkwkwkwk yooooi


Idzaa waqoatil Waaqiah
Laisa liwak’atiha Kaadzibah
Khaafidhatu-r-Raafi’ah


timoer prigen,

Monday, August 17, 2009

Bangsa di atas negara

karena negara terlahir memilih bangsanya
karena bangsa adalah karya, tanpa menolak untuk berkarat
karena bangsa pernah bernazar...
untuk menantang mentari dengan dada terhunus
sampai detik-detik penghabisan
hingga liang lahat, dan nisan tertanam di pusara
tanpa pretense apapun untuk mengharap pahala
pertahanan paling ofensif tuk lunasi umur
bekerja, berkarya, ikhtiar, inisiatif, prakarsa
statistika bangsa mewujud dalam nafas negara
menantang hidup, Sampai akhirnya
MLM hingga Tiansi membinasakan idealismu®

dengan kaki telanjang,
bangsa terlahir tanpa gentar lantang menantang awan
Berkawan dengan bentangan petaka
yang terhampar di hegemoni ku
hingga bangsa adalah korban kealpaan
dan paru ini bernafaskan tragedi
sejak para kaisar menghibahkan eceran kebodohan
sejak negara membeli ruang pintu kapitalis
kru simpati jiwaku sesalkan indah potensi yang kau abaikan
negara menjadi vodka
serupa venom yang bergelombang pada darah
melumat bangsa tanpa rasa iba

kami bangsa adalah libido kemarahan negara
yang menjual cairan ludah dan menunggu lalat mampir
Tak Secantik bualan khotbaH ketumpulan omong pemerintah
Terekam jelas di hari pemilihan umum
mencuci otak rakyatmu sendiri
oooo obral... obral .... obral....
otak rakyat keram dan menolak kembali terisi
hingga bangsa yang nampak hanya layak menjadi budak
sesungguhnya bangsa ini menghamba pada "WAKTU" Sang Guru,
untuk mengubah kutukan atau sistem yang reyot®
dan "WAKTU" adalah alasan bangsa enggan menyerah

elf